Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2017

Putra Mahkota Saudi DIsebut sebagai Pembeli Lukisan Yesus RP 6 Triliun

Gambar
Putra Mahkota Arab Saudi Moammed Bin Salman disebut sebagai pembeli nyata lukisan wajah Yesus Kristus karya Leonardo da Vinci yang tercatat sebagai karya termahal di dunia. Lukisan itu terjual lebih dari USD450 juta atau lebih dari Rp6 Triliuan dalam lelang bulan lalu di New York. Laporan yang menyebut calon Raja Saudi sebagai pembeli misterius lukisan supermahal itu dilansir The Wall Street Journal . Sumber laporan berasal dari intelijen Amerika Serikat (AS) dan sumber lain dalam kondisi anonim. "Pangeran mahkota muda dan dinamis, yang dikenal dengan inisial namanya MBS , menggunakan perantara untuk membeli lukisan (Yesus) Kristus yang banyak dicari, ' Salvator Mundi '," tulis surat kabar berbasis du AS itu mengacu pada judul lukisan. Putra Raja Salman ini menjadi sorotan dunia atas kiprah nya dalam mengkonsolidasikan kekuatan di kerajaan. Dia merupakan arsitek dari sebuah rencana reformasi jangka panjang bertajuk "Vision 2030"yang akan membawa...

Marsekal Hadi Manusia Langka di TNI, yang Kerap 'Lupa Diri' Bakal Jadi Panglima TNI

Gambar
Presiden Jokowi direncanakan melantik Marsekal TNI Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI . Sosok Marsekal  TNI  Hadi t ermasuk manusia langka di kalangan  TNI . Yang dimaksud langka dalam hal ini adalah jika ditinjau dari jabatan sebelumnya terutama ketika Marsekal Hadi menjabat sebagai Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau). Sebagai Kadispenau Marsekal Hadi termasuk Jenderal yang aktif mempublikasikan berita tentang TNI AU di media sosial seperti Facebook, Twiter, Instagram, dan lainnya. Di lingkungan TNI AU jabatan Kadispenau memang membuat jenderal bintang satu yang sedang menjabat harus melakukan publikasi terhadap berbagai kegiatan TNI AU semaksimal mungkin. Tapi seorang Kadispenau seperti Marsekal Hadi yang melakukan publikasi secara langsung masih termasuk jarang atau bahkan langka. Selain itu secara psikologis jabatan Kadispenau oleh para jenderal (marsekal) yang sedang menjabat sering dianggap sebagai “batu loncatan” untuk mendapat...

Tak Hanya Otto, Fredrich Yunadi Juga Tak Lagi Bela Setya Novanto

Gambar
Tak hanya Otto Hasibuan , Fredrich Yunadi juga mundur dari tim kuasa hukum Setya Novanto. Fredrich menyebut keputusannya itu senada dengan Otto . "Ya (mundur dari tim kuasa hukum Setya Novanto ). Satu kapal kan nggak boleh 2 kapten. Saya sama Pak Otto kan kompak. Beliau mundur, saya juga mundur," kata Fredrich ketika dimintai konfirmasi. Sebelumnya, Otto menyampaikan keputusannya untuk mundur tim kuasa hukum Novanto . Otto beralasan tidak ada kata sepakat antara dirinya dengan Novanto terkait penanganan kasus yang membelit Novanto . "Dalam perjalanannya, di antara kami dengan Setya Novanto , saya melihat belum ada kesepakatan ya. Tidak ada kesepakatan yang jelas tentang tata cara penanganan satu perkara," ucap Otto . "Sehingga kalau tidak ada kesepakatan yang pasti dan jelas tentang suatu perkara, tata caranya, maka itu dapat menjadi kerugian bagi dia dan saya," imbuh Otto . Otto pun mengaku telah bertemu langsung dengan Novanto pada Kamis (...

Ini Alasan Otto Hasibuan Mundur sebagai Pengacara Setya Novanto

Gambar
Pengacara kondang  Otto Hasibuan  mengundurkan diri sebagai pengacara tersangka kasus e-KTP, Setya Novanto. Dia pun menyerahkan surat pemberitahuan pengunduran dirinya itu kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini. Dia mengaku punya alasan khusus mundur sebagai pengacara Ketua DPR itu. "Sekarang setelah kedatangan ini. Di antara kami saya melihat belum ada kesepakatan yang jelas tentang tata cara penanganan perkara. Sehingga kalau tidak ada kesepakatan tentang gelar perkara, maka sangat memberikan kerugian," ujar  Otto Hasibuan  usai menyerahkan surat pengunduran diri sebagai pengacara Setya Novanto di Gedung KPK. Sementara, pengacara Setya Novanto lainnya, Fredrich Yunadi, mengatakan pengunduran diri Otto Hasibuan karena kurang adanya kecocokan dengan tim pengacara lainnya. "Ya tim itu harus kerja sama, tim yang baru tidak bisa kerja sama," ucap dia. Namun, Fredrich menegaskan secara priba...